Blurb:
Two misfits.
One extraordinary
love.
Eleanor… Red hair, wrong clothes. Standing
behind him until he turns his head. Lying beside him until he wakes up. Making
everyone else seem drabber and flatter and never good enough… Eleanor.
Park…
He knows she’ll love a song before he plays it for her. He laughs at her joke
before she ever gets to the punch line. There’s a place on his chest, just
below his throat, that makes her want to keep promises… Park.
Set
over the course of one school year, this is the story of two
star-crossed-sixteen-year-olds – smart enough to know that first love almost
never lasts, but brave and desperate enough to try.
Mengisahkan
seorang wanita berbadan besar, berambut merah, dengan gaya nyentriknya bernama Eleanor yang harus hidup penuh penderitaan saat
sang ibu bercerai dengan ayah kandungnya dan memutuskan untuk menikah lagi
dengan seorang pria temperamental bernama Richie, ia harus hidup serba
kekurangan, apalagi karena ia memiliki banyak adik. Sosok Richie yang
temperamental pun membuat Eleanor tidak nyaman berada di dalam rumah, baginya,
rumah tak ubahnya seperti neraka ketika ada Richie. Hidupnya pun semakin
menderita karena kerap kali ia menjadi bahan bully karena postur tubuhnya yang dianggap aneh dan berbeda dengan
wanita-wanita di sekolahnya. Sampai suatu hari, di bus sekolah, ia bertemu seorang
pria Asia yang ia kira akan sama seperti orang-orang di bus itu, membully dirinya.
Park, nama pria itu,
justru malah membuat Eleanor merasa nyaman. Berawal dari membaca bersama untuk
menghindari kebosanan di dalam bus, lama kelamaan mereka merasa tertarik satu
sama lain, mendengarkan lagu bersama, hingga Park menggenggam tangan Eleanor di
dalam bus. Eleanor pun seperti mendapat rollercoaster
baru dalam hidupnya. Kisah romansa cinta pertama yang seringkali Eleanor
dengar ternyata berbeda dengan apa yang dialaminya. Eleanor yang besar dan
berpenampilan aneh merasa dirinya tak pantas berdampingan bersama Park.
Keluarga Eleanor yang semrawut pun sangat bertolak belakang dengan keluarga
Park yang sangat harmonis, membuat Eleanor menjadi minder.
Thoughts:
Setelah
menahan rasa penasaran begitu lama akan novel karya Rainbow Rowell satu ini,
akhirnya saya bertemu waktu yang tepat untuk membacanya. Ternyata novel ini memang
benar-benar menarik. Cerita yang disuguhkan pun sangat seru. Konflik yang
dihadirkan di novel ini pun walau ringan tapi tetap menarik, bagaimana Eleanor
harus bertahan hidup di tengah-tengah keluarga yang tidak harmonis serta kisah
cinta pertamanya yang penuh rintangan. Tapi ada juga beberapa part yang menunjukan how sweet
they are! Membaca buku berdua dan membahasnya adalah kencan ala Eleanor dan
Park bikin saya geregetan. Selain itu, penggunaan sudut pandang yang bergantian
antara Eleanor dan Park pun sangat saya suka, jadi tau apa yang dirasakan Park
dan Eleanor.
Entah
kenapa, saya seperti memikirkan Kim Go Eun waktu main di Cheese in the Trap sebagai Eleanor haha mungkin karena rambutnya
kali ya.
Park di novel ini pun tidak digambarkan sebagai seorang yang maha
sempurna, dia juga sama seperti remaja lain seusia teman-temannya. Bahkan, part disaat Park berantem sama temennya
buat ngebela Eleanor juga menunjukan dia sama seperti anak remaja biasa yang
masih labil dan emosian. Anyway, ini
mengingatkan saya sama drama Korea The Heirs, waktu Kim Tan berantem sama Young
Do. Hahaha.
Eleanor
& Park ini jadi bacaan yang menyenangkan buat saya. Ah, ya satu lagi yang
bikin saya jatuh cinta sama novel ini adalah banyaknya kalimat di novel ini
yang quote-able, jadi saya suka hehe.
“Eleanor was right.
She never looked nice. She looked like art, and art wasn’t supposed to look
nice; it was supposed to make you feel something” - Park
Satu-satunya
hal yang saya ngga suka dari novel ini adalah endingnya yang whaaaa! I don’t believe it. Ekspresi
saya setelah menghabiskan buku ini pun be
like ‘cuma segini aja, nih?’. Walaupun berakhir happy ending buat Eleanor karena dia aman dari Richie, tapi rasanya
gak cukup gitu! Haha. Sekaligus rasa penasaran saya masih tersisa setelah
membaca karya Rainbow Rowell satu ini, saya bertanya-tanya tiga kata terakhir
apa yang dikirim Eleanor untuk Park lewat postcardnya.
Apakah I Love You? Ah, gereget deh
endingnya.
4/5
stars buat karya
pertama Rainbow Rowell yang saya baca. Saya jadi ketagihan baca karya-karya
Rainbow Rowell lainnya. Next, saya
bakal baca Fangirl, Attachment, dan
karya lainnya Rowell. Hihihi.
Comments